PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SUKAAGUNG BARAT KECAMATAN BULOK KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SUKAAGUNG BARAT KECAMATAN BULOK KABUPATEN TANGGAMUS  TAHUN PELAJARAN 2017/2018

IMPROVING ACTIVITIES AND RESULTS OF NATURAL KNOWLEDGE LEARNING THROUGH JIGSAW LEARNING MODEL CLASS IV STUDENTS SD NEGERI 3 SUKAAGUNG BARAT BULOK TANGGAMUS DISTRICT LESSON YEAR 2017/2018

 

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SUKAAGUNG BARAT KECAMATAN BULOK KABUPATEN TANGGAMUS

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Nurkhasanah

SD N 3 Sukaagung Barat Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung

 

 

ABSTRACT

The purpose of this study was to improve the activities and learning outcomes of science students in class IV SDN 3 Sukaagung Barat through the Jigsaw learning model. The study was conducted from August to October 2015 The results of the study showed an increase in activity and learning outcomes. Student Activity Cycle I percentage was very good category 16.8%, good 41.6%, enough 41.6.75%, Cycle II the first meeting percentage was very good category 36.0%, good 40.08%, enough 23.02. The second cycle of the second meeting percentage was very good category 62.04%, good 28.00%, enough 9.60%, and less 0%. Student learning outcomes also increased, this can be seen from the classical completeness that has increased. The first cycle of classical completeness is only 56%. Cycle II the first meeting of classical completeness was 72%. The third cycle of the first meeting was the percentage of classical completeness of 96% with the complete category. From these results, it can be concluded that through the jigsaw learning model can improve the activities and learning outcomes of science students of class IV SDN 3 Sukaagung Barat Regency Tanggamus year 2015/2016.

Key Word: Activities, Science Learning Outcomes, and Jigsaw

 

ABSTRAK

Tujuan  penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 3 Sukaagung Barat melalui model pembelajaran Jigsaw. Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015 Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar.  Aktivitas siswa Siklus I persentase kategori sangat baik 16,8%, baik 41.6%, cukup 41.6,75%, Siklus II pertemuan pertama persentase kategori sangat baik 36,0%, baik 40,08%, cukup 23,02 . Siklus III pertemuan kedua persentase kategori sangat baik 62,04%, baik 28,00%, cukup 9.60%, dan kurang 0%.Hasil belajar siswa juga meningkat, hal ini terlihat dari ketuntasan klasikal yang mengalami peningkatan. Siklus I ketuntasan klasikal hanya 56%. Siklus II pertemuan pertama ketuntasan klasikal 72%.  Siklus III pertemuan pertama persentase ketuntasan klasikal 96% dengan kategori tuntas. Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 3 Sukaagung Barat Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2015/2016.

Kata Kunci:  Aktivitas, Hasil Belajar IPA, dan Jigsaw

 

 

Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan orang tua. Pendidikan merupakan suatu proses untuk menghasilkan manusia berbudaya tinggi. Namun dalam menjalankan pendidikan tidak mudah dan banyak masalah yang dihadapi yang harus diselesaikan. Oleh sebab itu pendidikan perlu dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menyentuh sasaran sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Salah satu ciri dari aktivitas belajar menurut para ahli pendidikan dan psikologi adalah adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu biasanya berupa penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang baru dipelajarinya, atau penguasaan terhadap keterampilan dan perubahan yang berupa sikap.

 

Untuk mendapatkan perubahan tingkah laku tersebut, maka diperlukan tenaga pengajar yang baik. Pengajar atau disebut juga dengan pendidik sangat berperan panting dalam proses pembelajaran. Pendidik yang baik akan mampu membawa peserta didiknya menjadi lebih baik. Peningkatan kualitas pendidikan dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran sebagai upaya guru dalam memperbaiki proses pembelajaran. Strategi pembelajaran menentukan jenis interaksi didalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan harus menimbulkan aktivitas belajar yang baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

 

Berdasarkan pemaparan di atas maka hal tersebutlah yang harus menjadi acuan bagi SD Negeri 3 Sukaagung Barat, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus  khususnya siswa kelas 4 agar prestasi belajarnya selalu dapat ditingkatkan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode caramah, tanya jawab dan penugasan saja, sehingga tidak ada metode pembelajaran yang menarik. Pembelajaran tidak berpusat pada siswa, melainkan pada guru, sehingga aktivitas siswa cenderung pasif. Berikut data aktivitas siswa kelas 4  SD Negeri 3 Sukaagung Barat Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018  :

 

Tabel Data hasil observasi aktivitas siswa sebelum tindakan.

No

Jumlah Siswa

Prosentase

Keterangan

1

2

11.7%

Aktif

2

5

29.4%

Cukup

3

10

58.8%

Kurang

 

Rendahnya aktivitas tersebut berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang dijabarkan dalam tabel di bawah ini.

 

Tabel Hasil belajar IPA siswa kelas 4  SD Negeri 1 Kagungan

No

Jumlah Siswa

Prosentase

Keterangan

1

5

29.4%

Tuntas

2

12

70.5%

Belum Tuntas

 

Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar kelas 4  SD Negeri Sukaagung Barat Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus  masih rendah. Melihat dari fenomena yang terjadi di lapangan, maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas Pembelajaran model Jigsaw. Pembelajaran model Jigsaw diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam bagi siswa kelas 4  SD Negeri 3 Sukaagung Barat tahun pelajaran 2017/2018.

 

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: apakah dengan penggunaan pembelajaran model Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil  belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas 4  SD Negeri 3 Sukaagung Barat Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus  tahun pelajaran 2017/2018?

 

Tujuan penelitian yaitu: peningkatkan aktivitas belajar siswa kelas 4 SD N 3 Sukaagung Barat pada mata pelajaran IPA melalui pembelajaran model Jigsaw. Meningkatkan ketrampilan peneliti menggunakan  pembelajaran model Jigsaw khususnya di siswa kelas 4  SD Negeri 3 Sukaagung Barat Kabupaten Tanggamus. Meningkatnya hasil  belajar  pada siswa dan akhirnya akan menaikkan prestasi sekolah.

 

Belajar model jigsaw (menyusun potongan gambar) merupakan teknik yang paling banyak dipraktikkan. Teknik ini serupa dengan pertukaran kelompok dengan kelompok, namun ada satu perbedaan penting, yakni setiap siswa yang mengajarkan sesuatu. Ini merupakan alternatif menarik bila ada materi belajar yang bisa disegmentasikan atau dibagi-bagi bila ada bagian-bagiannya harus diajarkan secara berurutan. Tiap siswa mempelajari sesuatu yang apabila digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain menbentuk kumpulan pengetahuan atau keterampilan yang terpadu.

 

Tempat penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri 3 Sukaagung Barat yang beralamat di Tanjung Anom Pekon Sukaagung Barat Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus Kode Pos 35382. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan April tahun 2018 .Pelaksanaan penelitian tindakan kelas sesuai dengan jadwal pelajaran di kelas 4  SD (2x35 menit) per tatap muka, dan penelitian akan dihentikan sampai indikator yang telah ditentukan telah tercapai.

 

 

Tabel Jadwal Perencanaan Penelitian

No

Hari, Tanggal

Siklus

Pert.

Mata Peajaran

Waktu

1

Senin, 5 Maret 2018

I

I

Ilmu Pengetahuan Alam

08.40-09.15

09.15-09.50

Senin, 12 Maret 2018

II

2

 

Senin, 26 Maret 2018

II

 

III

 

Ilmu Pengetahuan Alam

 

08.40-09.15

09.15-09.50

 

Senin, 2 April 2018

IV

4

16 April 2018

Pelaporan Penyusunan

 

Observer selaku teman sejawat dalam penelitian ini yaitu mitra guru SD Negeri 3 Sukaagung Barat yang bernama Bapak Isa Sopia, S.Pd. Data yang diperoleh dari teman sejawat berupa data hasil pengamatan (observasi) tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti saat melakukan penelitian dan selama penelitian dilaksanakan. Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri 3 Sukaagung Barat Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus yang berjumlah 17 siswa.

 

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Hal ini karena data yang dikumpulkan memiliki makna/informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk mengimplementasikan strategi tersebut, perlu dilakukan penelitian tindakan sesuai dengan PTK. Sebab yang diutamakan adalah mengungkap makna yakni makna dan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan motivasi, kegairahan dan prestasi belajar melalui tindakan yang dilakukan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen (1998) bahwa ciri-ciri pendekatan kualitatif ada lima, yaitu : (1) Menggunakan latar alamiah, (2) Bersifat deskriptif, (3) Lebih mementingkan proses daripada hasil, (4) Induktif, (5) Makna merupakan hal yang esensial.

Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam istilah Bahasa Inggris adalah classroom action research (CAR). Menurut Hopkins (1993) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantife, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

 

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dan 2 dapat dinyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar Ilmu Pengetahuan Alam bagi siswa kelas 4 SD Negeri 3 Sukaagung Barat. Berikut ini peneliti sajikan pembahasan hasil penelitian dari siklus 1 dan siklus 2. Peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Jigsaw dikelas 4 SD Negeri 3 Sukaagung Barat adalah sebagai berikut.

 

Tabel Peningkatan Aktivitas belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siklus 1, 2, dan 3.

Siklus

Skor

SB

B

C

K

Siklus 1

0%

27.9%

63.2%

8.8%

Siklus 2

7.3%

88.2%

4.4%

0 %

Sumber : Hasil perhitungan

 

 

Dengan ketentuntasan belajar sebagai berikut :

No

KETUNTASAN

KKM

SIKLUS I

%

SIKLUS II

%

1.

Tuntas

65

10

58.8%

16

94.1%

2.

Belum Tuntas

65

7

41.2%

1

5.9 %

 

Jumlah

65

17

100%

17

100%

 

Ditunjukan grafik sebagai berikut :

 

Hasil penilaian dapat terbukti bahwa penerapan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 4 ,SD Negeri 3 Sukaagung Barat tahun ajaran 2017/2018.

 

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa : Penggunaan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar mata pelajaran Ipa siswa kelas 4  SD Negeri 3 Sukaagung Barat  , Kecamatan Bulok  Kabupaten Tanggamus. Hal ini terbukti dari presentase hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar (KBM) mengalami peningkatan baik dalam setiap Aktivitas belajar pada setiap siklusnya, yaitu siklus SB 1 (0%) siklus 2 (7.3%) , B siklus 1 (27.9%) siklus 2 (88,2%), C  siklus (63,2 ) siklus 2 (4.4%), K  Siklus 1 (8.8%) siklus 2 (0%). Penggunaan model pembelajaran  Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA, siswa kelas 4  SD Negeri 3 Sukaagung Barat, Kecamatan Bulok , Kabupaten Tanggamus. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai rata-rata meningkat yaitu siklus 1 sebesar 66.6, siklus 2 sebesar 75.

 

Saran dalam penelitian ini yaitu: hendaknya sekolah dapat mengembangkan beberapa pendekatan metode pembelajaran guna meningkatkan proses belajar mengajar di SD Negeri 3 Sukaagung Barat Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus dan memberikan vasilitas bagi guru yang mengembangkan pendekatan-pendekatan tersebut. Hendaknya guru tidak menggunakan metode yang monoton, akan tetapi guru harus mampu menggunakan metode-metode yang lebih bervariasi agar siswa tidak jenuh dengan materi yang diajarkan. Dalam mengajarkan materi hendaknya siswa diberi kesempatan untuk menemukan pengalaman sendiri. Dalam pembelajaran, hendaknya berpusat pada siswa bukan pada guru. Pendekatan metode Jigsaw   dapat diterapkan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Hendaknya siswa lebih aktif dan mandiri dalam kegiatan pembelajaran, tidak hanya pasif menunggu informasi dari guru melainkan berusaha memperoleh pengalaman sendiri dengan cara berdiskusi dengan teman dalam kelompok.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Aqib. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Aryama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Raya.

Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, E. 2008. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rosda Karya.

Purwanto, Ngalim. 2003. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Solihatin, Entin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning, Analisis Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Sudjana, Nana. 2005. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Suhardjono. 2006. Panduan Penelitian Tindakan. Jakarta: Bumi Aksara.

Syaiful, Sagala. 2008. Makna dan Konsep Pembelajaran. Bandung: Alphabeta.

Trianto. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

 

 

*Nurkhasanah, S.Pd.

*SD N 3 Sukaagung Barat Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung

 

 

********

Dipost Oleh Super Administrator

No matter how exciting or significant a person's life is, a poorly written biography will make it seem like a snore. On the other hand, a good biographer can draw insight from an ordinary life-because they recognize that even the most exciting life is an ordinary life! After all, a biography isn't supposed to be a collection of facts assembled in chronological order; it's the biographer's interpretation of how that life was different and important.

Post Terkait

Tinggalkan Komentar