PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI 1 SUKAAGUNG KECAMATAN BULOK KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN AJARAN 2017/2018

PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS  KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI 1 SUKAAGUNG  KECAMATAN BULOK KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN AJARAN 2017/2018

IMPROVING ACTIVITIES AND RESULTS OF STUDENT LEARNING USING COOPERATIVE METHODS SCRAMBLE CLASS 1 KEGEMARANKU THEME OF INDONESIAN LANGUANGE SEMESTER GANJIL SD N 2 NAPAL LESSON YEAR 2017-2018

 

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF SCRAMBLE SISWA KELAS 1 TEMA KEGEMARANKU PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEMESTER GANJIL SD NEGERI 2 NAPAL

TAHUN PELAJARAN 2017-2018

 

Zulyanto

SD Negeri 2 Napal Provinsi Lampung

 

ABSTRACT

This study aims to improve student learning activities and learning outcomes by using the Cooperative Scramble Method. The research was conducted on August 28, to October 26, 2017. The research subjects were class 1 students of SD Negeri 2 Napal with a total of 30 students. The results showed that the success of research using the Scramble Cooperative Method on the theme of My Enthusiasm in Indonesian Language learning at SDN 2 Napal was shown to increase student learning activeness and student learning outcomes from each cycle, namely: Cycle I student learning activities SB scores 37%, B 20% , C 16% and K value 28%. The second cycle of student learning activities SB scores 81%, B 18%, C 1 and K values 0%. The first cycle of student learning outcomes completed 17 people or 57%, students have not finished 13 people or 43% and the average grade of 56. Cycle II student learning outcomes completed 27 or 90% of students have not finished 3 or 10%. The average grade of 70. In the second cycle the success indicators of class action research have been achieved, it can be concluded that the use of the Cooperative Scramble method can improve the activity and learning outcomes of class 1 themes my passion for Indonesian lessons odd semester SD Negeri 2 Napal 2017-2018

Key Word: Activities, Learning Outcomes, and Scramble

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar dengan menggunakan Metode Kooperatif Scramble. Penelitian ini dilaksanakan pada 28 Agustus 2017 sampai 26 Oktober 2017. Subjek penelitian adalah siswa kelas 1 SD Negeri 2 Napal dengan jumlah siswa 30 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa keberhasilan penelitian penggunaan Metode Kooperatif Scramble pada tema Kegemaranku pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri 2 Napal yang ditunjukan adanya peningkatan keaktivan belajar siswa dan hasil belajar siswa dari setiap siklusnya yaitu:Siklus I aktivitas belajar siswa nilai SB 37%, B 20%, C 16% dan nilai K 28%. Siklus II aktivitas belajar siswa nilai SB 81%, B 18%, C 1 dan nilai K 0%. Siklus I Hasil Belajar siswa tuntas 17 orang atau 57%, siswa belum tuntas 13 orang atau 43% dan nilai rata-rata kelas 56. Siklus II hasil belajar siswa tuntas 27 atau 90% siswa belum tuntas 3 atau 10%. Nilai rata-rata kelas 70. Pada siklus II Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas sudah tercapai maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Kooperatif Scramble dapat meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 1 tema kegemaranku pelajaran bahasa Indonesia semester ganjil SD Negeri 2 Napal 2017-2018

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, dan Scramble

 

 

Pendidikan dasar merupakan awal untuk jenjang pendidikan selanjutnya, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan sistem pendidikan nasional. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah mencanangkan pendidikan dasar 9 tahun, 6 tahun di tingkat Sekolah Dasar dan 3 tahun di tingkat SLTP. Pendidikan dasar memberikan bekal dasar kepada siswa agar mampu mengembangkan kehidupannya dan siap mengikuti pendidikan selanjutnya. Dengan bekal ini diharapkan anak mampu mewujudkan dirinya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia dalam mengembangkan kehidupan di sekitarnya.

 

Proses belajar mengajar atau pembelajaran merupakan aktivitas yang dilakukan antara guru dan siswa dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Hal ini adalah suatu interaksi sosial antara guru dan siswa yang tidak dapat dipisahkan dalam belajar mengajar, dimana pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk dan merubah tingkah laku seseorang agar menjadi lebih dewasa. Sebagaimana apa yang disebutkan bahwa pendidikan adalah bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani dan rohani untuk mencapai tingkat yang lebih dewasa. Sekolah memang sudah seharusnya mampu menjadi tempat yang dapat mencetak sumber daya manusia yang berguna bagi masyarakat sekitar, oleh karena itu pembelajaran yang terjadi di sekolah memang harus benar-benar dapat mengena dalam diri siswa, dapat dipahami oleh siswa serta dapat diamalkan oleh siswa (contextual), sehingga apa yang didapat siswa di sekolah bukan hanya sekedar materi yang tidak dapat diamalkan di lingkungan sekitar.

 

Demikian juga dengan para guru yang tidak dibekali dengan metodologi yang variatif dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga dalam penyampaian materi cenderung membosankan. Pikiran para guru hanya dipenuhi dengan bagaimana mengajarkan materi tersebut sehingga sesuai dengan kurikulum dan sedapat mungkin mengejar target sehingga materi-materi tersebut dapat selesai sebelum ulangan.

 

Masalah besar dalam bidang pedidikan di Indonesia yang banyak di bicarakan adalah rendahnya mutu pendidikan yang dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar.Pada kenyataan di lapangan menunjukan bahwa proses belajar mengajar siswa belum terlihat aktif bahkan rendah diantaranya ialah: 1) siswa belum mampu membaca, 2) siswa kurang memperhatikan materi yang diberikan oleh guru, 3) siswa kurang serius dalam belajarSoal, 4) siswa malu untuk bertanya dan menjawab, sehingga hasil ulangan harian pada hari jum’at 11 Agustus 2017 hasil belajar siswa kelas 1 SD Negeri 2 Napal pada tema kegemaranku pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

 

Tabel Nilai Ulangan Harian Bahasa Indonesia

No

Jumlah siswa

KKM

Rata-rata perkelas

Tuntas

Belum tuntas

Ket.

%

%

 

30

60

45

9

30

21

70

 

Sumber: Buku nilai siswa

 

Berdasarkan tabel di atas tentang hasil belajar siswa dapat diuraikan bahwa dari 30 siswa yang telah tuntas 9 orang atau 30% dan belum tuntas 21 orang 70% dengan nilai rata-rata 45%, hal ini cukup menarik untuk diteliti. Asumsi utama yang muncul dengan melihat rendahnya hasil belajar siswa adalah bahwa proses pembelajaran guru belum menyentuh motivasi siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, maka melalui penelitian ini akan digunakan metode Kooperatif Scramble untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada tema Kegemaranku pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas I Semester Ganjil SD Negeri 2 Napal Tahun Pelajaran 2017-2018.

 

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: apakah penggunaan metode Kooperatif Scramble dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 1 tema kegemaranku pelajaran bahasa Indonesia semester ganjil SD Negeri 2 Napal 2017-2018?

 

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode Kooperatif Scramble pada tema Kegemaranku Pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan Menggunakan metode Kooperatif Scramble pada tema Kegemaranku Pelajaran Bahasa Indonesia.

 

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Untuk menjaga kelestarian dan kemurnian bahasa Indonesia maka diperlukan berbagfai upaya. contoh upaya untuk menjaga kemurnian bahasa Indonesia adalah dengan menuliskan kaidah-kaidah ejaan dan tulisan bahasa Indonesia dalam sebuah buku yang disebut ejaan yang disempurnakan (EYD). Dapat digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan berkomunkasi menggunakan bahasa Indonesia dengan benar, baik berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan upaya lain yang dapat digunakan untuk melestarikan bahasa Indonesia adalah dengan menanamkan bahasa Indonesia sejak dini. Penanaman bahasa Indonesia sejak dini adalah memberikan pelatihan dan pendidikan tentang bahasa Indonesia sejak masih kecil. Pelaksanaan pendidikan tentang bahasa Indonesia pada anak dapat dilakukan melalui pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan non formal. Pendidikan informal dilakukan dirumah. Pendidikan ini dilakukan saat anak berada dirumah bersama dengan keluarganya.sedangkan pendidikan formal, gurulah yang berperan penting dalam menanamkan pengetahuan akan bahasa Indonesia yang baik.sedangkan pendidikan nonformal dilakukan diluar jam sekolah, dapat melalui kursus pelatihan-pelatihan dan lain-lain.

 

Istilah scramble berasal dari bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia berarti perebutan, pertarungan, perjuangan. Metode scramble adalah pembelajaran secara berkelompok dengan mencocokkkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang telah disediakan sesuai dengan soal. Sedangkan Soeparno berpendapat bahwa metode scramble adalah salah satu permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan.

 

Harjasurjana dan Mulyati dalam Rahayu (2007) “Mengemukakan bahwa Istilah “Scramble” di pinjam dari bahasa inggris yang berarti perbuatan, pertarungan, perjuangan.” Istilah ini digunakan untuk sejenis permainan kata, dimana permainan menyususn huruf huruf yang telah diacak susunannya menjadi suatu kata yang tepat .

 

Sebelum mendefinisikan tentang hasil belajar siswa, ada baiknya terlebih dahulu penulis paparkan tentang definisi belajar. Menurut Witherington seperti yang dikutip oleh Aunurrahman (2009) menyebutkan bahwa belajar adalah perubahan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian. Menurut pandangan awam belajar adalah kegiatan seseorang yang tampak dalam wujud duduk di kelas, mendengarkan guru yang sedang menerangkan, menghafal/mengerjakan kembali apa yang telah di peroleh disekolah. Mereka memandang belajar adalah semata-mata mengumpulkan/menghafal fakta-fakta yang terjadi dalam materi pelajaran. Menurut Slameto (2010) belajar ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamnya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.. Selanjutnya menurut Oemar Hamalik (2007), belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Menurut teori kognitif seperti yang diungkapkan oleh Asri Budiningsih (2005) bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi preseptual dan proses internal.

 

Subyek penelitian adalah 30 siswa-siswi kelas I SD Negeri 2 Napal Tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini bertempat di SD Negeri 2 Napal. Penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada 28 Agustus 2017 sampai 26 Oktober 2017.

 

Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan 2 siklus dengan 4 kali pertemuan masing-masing siklus dua kali pertemuan. Setiap pertemuan dalam pelaksanaan penelitian ini terdiri dari empat tahap, yakni tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan penilaian/ refleksi.

 

Analisis data merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Proses pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang telah disarankan.

 

Data yang dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi menjawab permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data yang bersifat deskriptif-kualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang diperoleh melalui instrument penelitian.

 

Dipost Oleh Super Administrator

No matter how exciting or significant a person's life is, a poorly written biography will make it seem like a snore. On the other hand, a good biographer can draw insight from an ordinary life-because they recognize that even the most exciting life is an ordinary life! After all, a biography isn't supposed to be a collection of facts assembled in chronological order; it's the biographer's interpretation of how that life was different and important.

Post Terkait

Tinggalkan Komentar